Pekalongan, Sego Megono sampai Kopi Tahlil

shares


Sarapan Sego Megono dan Mencecap Kopi Tahlil

Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terletak di jalur pantai utara jawa. Bergelar Kota Batik, perekonomian Pekalongan tak hanya berpangku pada produksi batik saja. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau JawaPelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asinterasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.

Sego Megono

Melewati Kota Pekalongan tak afdol jika tidak mampir untuk mencicipi kuliner terkenal di kota ini, Sego Megono. Sego megono ialah kuliner ciri khas Pekalongan. Parutan kelapa dicampur cincangan nangka muda yang disajikan di atas nasi hangat bersanding dengan tempe kemul alias tempe mendoan berukuran besar. 

Berbeda dengan tempe mendoan pada yang kita kenal luas, tempe kemul digoreng namun tidak sampai kering. Masih nyemek-nyemek adonan tepung yang membuat tempe terasa sedikit lembek. Tempe kemul dengan aroma bawang putih, nasi putih yang masih hangat, dan megono yang gurih tentu menjadi perpaduan menu yang nikmat untuk mengisi perut yang kosong. 

Soto Tauto




Indonesia memiliki ratusan jenis hidangan soto, dan pekalongan punya Tauto. Beda Soto Tauto dengan soto pada umumnya adalah bumbu berupa saus tauco yang ditumis dan dicampur dengan berbagai bumbu lain. 

Inilah mengapa, kuah Tauto Pekalongan tidak bening atau semu kuning seperti soto daerah lain. Keunikan ini yang membuat Tauto dikenal orang. Tidak heran jika Soto Tauto menjadi salah satu kuliner wajib selain Sego Megono, yang harus dicoba saat sedang wisata kuliner di Kota Batik.

Kopi Tahlil

Berawal dari kopi yang disuguhkan saat ada acara tahlil, atau peringatan kematian seseorang, Kopi Tahlil di jual pada awal 2002 oleh Pak Usman. Racikan kopi biasa yang di tambahkan rempah-rempah menambah citarasanya. 

Rasa jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, wangi pandan, sereh, dan pala terasa harum dan hangat di tenggorokan. Wangi-wangian rempah inilah membuat kita segar dan melek selain kafein dari kopinya sendiri. Itulah kopi rempah, alias kopi Tahlil.

Bagaimana? Tertarik mampir ke Pekalongan? Perjalanan balik ke ibukota nanti mampir ya ke Pekalongan. 

Related Posts